Sabtu, 14 November 2009

"aku, lingkungan dan resah....

Senandung alam era 80-an tak bisa kudengar dan kunikmati lagi.

Birunya langit menjadi pekat oleh emisi dan ulah manusia.

Tak sedikit orang meregang nyawa terjepit di reruntuhan tanah,

tak berdaya tercambuk panasnya ujung lidah petir.

Bumi terbakar, hutanku tersisa tunggul bernada parau.

Sungai jadi selokan, jelas aku resah.

Bila kudapati lagi sungai dan hutanku jernih, hijau.

Bila petir tak lagi menyalak murka membabi buta, bila dan bila????

1 komentar: